Kamis, 20 Maret 2014

Inner Beauty

Hari ini tak ada aktivitas  apa-apa yang saya lakukan, ada seh....duduk di depan laptop main game sambil browsing, yah sepertinya membosankan dan mungkin anda-anda yang membaca ini beranggapan saya ini pengangguran...well, sebenarnya lagi kerja seh, kerja saya main game, internetan, maen game, internetan dll. Jadi daripada bosan ya cari kesibukan, kesibukan apa ya seperti yang saya tulis di atas. Lalu apa hubungannya dengan inner beauty?. Tak ada hubungannya seh, kenal aja gak kok, emang inner beauty sapa? Apa masih ada hubungan keluarga dengan Fanny Bauty ibunya Shiren Sungkar? Ah..makin ngawur..

Begini ceritanya, pada suatu hari...lho..kayak orang mendongeng aja. Biasa kalo lagi jenuh saya nonton tv, berhubung tak punya parabola jadinya cuma berlangganan kabel, tau sendirilah tv kabel di Indonesia seperti apa suka-suka penyedia siaran apa yang disajikan, nah salah satunya channel film. Kebetulan filmnya itu berjudul Shallow Hal, pasti dah ada yang pernah nonton karena ini film lama dan saya sendiri sudah pernah nonton tapi karena dah lupa jadinya penasaran pengen liat. Menurut saya ceritanya menarik, lucu, menggemaskan jadinya pengen jambak deh.

Sinopsis singkat, ada seorang pria pemilih wanita yang hanya melihat wanita dari penampilan luarnya saja padahal wajahnya gak cakep-cakep amat kecuali kalo ke Indonesia pasti laku, iya soalnya cewek-cewek lokal suka yang bule-bule mo cakep apa gak itu seh urusan belakang yang penting barat. Di cerita ini tanpa sengaja dia bertemu dengan seorang terapis lalu menceritakan masalahnya lalu sang terapis membantunya tetapi dengan tanpa sadar pria ini telah dihipnotis oleh sang terapis sehingga dia hanya bisa melihat kecantikan seorang dari dalam dan bukan penampilan. Akhirnya dia melihat semua wanita yang tak cantik(pengen nulis jelek kok kayaknya gak enak banget ya?) jadi terlihat cantik di matanya.

Lalu apa inti dari cerita di atas?. Intinya pengendalian diri seperti kata pak ustad hehe. Begini ceritanya..adoh kok mesti itu lagi seh..begini, inti dari film tersebut yaitu jangan terlalu melihat wanita hanya dari rupanya tapi lihatlah lebih jauh ke dalam (hmm...ke dalam apa nih??), ke dalam hatinya tempat dimana kecantikan yang sebenarnya itu berada. Itu menurut film dan apa kata orang seh...

Jujur saja sebagai laki-laki (semua laki-laki) kelemahannya ada di mata--kita semua tahu itu--dan pastinya berharap mendapatkan kekasih yang cantik walaupun ada juga yang berharap kekasih yang ganteng, maho donk...apalagi jika wajah anda pas-pasan dapat pacar yang cantik itu sebuah kebanggaan tapi gak tau buat wanitanya bangga apa gak. Selain itu laki-laki juga lebih banyak memakai logika bukan perasaan--jadi kalo ada cowok perasa artinya??--sehingga hanya menilai lawan jenis dari fisiknya. Dan biasanya laki-laki lebih susah move on bila putus cinta. Bahkan ada yang sampai gelap mata (bukan buta matanya tapi buta hatinya) tega melakukan hal-hal yang di luar akal sehat. Tapi saya bukan mo membahas itu.

Kembali mengenai inner beauty, bisakah kaum lelaki ini melihat kecantikan dari dalam diri wanita?. Saya gak yakin semua orang bisa menjawabnya karena bagi lelaki yang penting ceweknya cakep itu aja. Satu pertanyaan lagi, sebenarnya inner beauty itu apa? Saya gak bisa menjawab, maklumlah bukan bidang saya tapi mungkin mbah google bisa. Mungkin saya bisa memberikan gambaran, kecantikan dari dalam yaitu sifat atau karakter yang dimiliki oleh wanita yang penuh dengan kelembutan, memiliki kepedulian terhadap orang lain tanpa pilih, tidak egois tetapi memiliki empati, hatinya lembutlah..ya itu aja kira-kira.

Ada yang bilang inner beauty itu hanya sebutan untuk menutupi rupa yang emang udah gak masuk hitungan seperti make up dimana make up itu dibuat bukan untuk orang yang cantik karena orang yang cantik tanpa make up pun sudah pasti cantik, jadi make up itu dibuat agar yang gak cantik terlihat cantik.

Jadi menurut pendapat saya--ini menurut pendapat saya lho ya--inner beauty itu hanya bisa terlihat ketika kita mengenal wanita yang bersama kita untuk tempo yang lama karena ini bukan barang instan yang terlihat secara otomatis saat pertama berjumpa kecuali mie instan langsung ketahuan rasanya. Dari situlah akan terlihat siapa sebenarnya wanita yang bersama kita, jangan sampai nanti belakangan baru ketahuan ternyata cewek yang bersama kita ternyata makhluk jadi-jadian. Orang bisa berubah, yang dulunya baik malah jadi buruk, begitu juga sebaliknya. Yang dulunya gak cantik(pengen nulis jelek lagi tapi rasanya kok enak banget) sekarang tetap sama.

Beauty is under the skin, cantik kalo udah ganti kulit.





0 komentar:

Posting Komentar