Kamis, 27 Maret 2014

Pertanyaan Yang Selalu Berurutan

"Wedding And Funeral"


Saya selalu merasa tidak nyaman kalau harus datang ke pernikahan
keluarga.
Pengen tahu sebabnya?
Biasanya, tante-tante saya, oma, dan para kerabat lainnya akan datang
menghampiri saya sambil menepuk-nepuk pundak, "Kamu berikutnya 'kan?"
kata mereka. Sebel banget, tidak berperikejombloan sama sekali! Kebiasaan ini
berhenti setelah saya melakukan hal yang sama pada mereka di setiap
acara pemakaman keluarga.


Sebenarnya ini cerita dah lama dan saya hanya mengambilnya dari cerita humor di media.
Cerita di atas hanyalah suatu contoh klasik yang sering kita alami khususnya untuk para jomblo, ngenes banget ya? hehehe..
Saya jadi teringat masa kuliah, saya sering bercanda dengan teman-teman seperjuangan (berjuang agar bisa cepat jadi sarjana karena kealamaan jadi mahasiswa), kami saling meledek kuliah kok gak selesai-selesai, kuliah ato jadi penjaga kampus. Ada hal yang unik, di depan kantor jurusan ada satu pohon ketapang setinggi kurang lebih satu setengah meter, namanya pohon ya pasti tumbuh. Seiring lamanya kami jadi mahasiswa pohon itu sudah setinggi kurang lebih empat meter dan ada cabangnya melengkung ke bawah lantaran sering dijadikan tempat nangkring. Bisa di kira-kira berapa lama jadi mahasiswa, dikit lagi dapat gelar maba bukan mahasiswa baru tapi mahasiswa abadi atau super senior.

Satu teman saya bilang "Ah kuliah itu cuma sebatas hobby saja kok jadi gak perlu serius", ini lantaran teman-teman yang lain sudah jadi sarjana sedangkan gerombolan kami masih terlihat santai aja padahal sudah lampu kuning. Masa kuliah itu menurut saya merupakan masa yang sulit untuk dilupakan dan setelah kami semua telah lulus dan menjalani kehidupan masing-masing terkadang masih merindukan saat-saat bersama dengan teman-teman kuliah.

Oke kita lanjut, lalu apa maksudnya dengan pertanyaan yang berurutan?.
Pertanyaan pertama : Kapan lulusnya?
Pertanyaan ini muncul karena terlalu lama jadi mahasiswa dan orang tua sudah banyak mengeluarkan biaya dan si anak mahasiswa ini sepertinya cuek aja. Pasti di antara kita yang pernah jadi mahasiswa sering dengar pertanyaan ini.
Pertanyaan kedua : Apa sudah dapat kerja?
Setelah jadi sarjana tentunya kita mencari pekerjaan, syukur kalo ada yang sebelumnya sudah kerja pada saat kuliah tapi gimana dengan yang belum, malu juga khan jadi sarjana tapi pengangguran.
Pertanyaan ketiga : Kapan nikahnya?
Pertanyaan ini untuk yang masih singel karena banyak juga mahasiswa yang sudah berkeluarga. Nah, ketika kita sudah kerja biasanya orang tua, teman ato kerabat sering menanyakan hal ini. Karena mereka menganggap kita sudah mandiri walaupun banyak yang belum siap.
Pertanyaan keempat : Apa sudah punya anak, anaknya berapa orang?
Setelah menikah pasti orang menganggap kita akan memiliki keturunan, ya tentulah emang menikah untuk apaan kalo bukan untuk memiliki keturunan.
Pertanyaan kelima : Silahkan ditambahkan sendiri, hehehe

Pertanyaan-pertanyaan ini seperti tak ada habisnya bahkan saat kita sudah tua, teman-teman seangkatan akan bertanya "Cucunya udah berapa orang?". Asalkan jangan seperti cerita di atas "Kapan matinya?". Sungguh ter..la..lu !!!

0 komentar:

Posting Komentar